5 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Dalam dunia penelitian, teks laporan hasil observasi telah menjadi pendekatan yang sangat efektif untuk mengumpulkan data secara langsung dari situasi yang diamati.

Observasi memungkinkan para peneliti mendapatkan wawasan mendalam tentang fenomena atau kejadian tertentu.

Salah satu bentuk dokumentasi yang muncul dari proses ini adalah teks laporan hasil observasi, yang tidak hanya mencatat temuan, tetapi juga memberikan gambaran mendalam tentang konteks dan nuansa di sekitar fenomena yang diamati.

Pada artikel kali ini, kami akan memberikan beberapa contoh teks laporan hasil observasi yang dapat Anda jadikan referensi!

  1. Varan Komodo

Varan Komodo adalah hewan reptil besar yang memiliki empat kaki dan memiliki kemiripan dengan kadal, tetapi ukurannya sangat besar. Sebagai spesies langka, Komodo dilindungi dan diangkat sebagai satwa nasional. Meskipun terlihat seperti biawak biasa, Komodo memiliki dimensi yang jauh lebih besar, dengan panjang tubuh dapat mencapai tinggi rata-rata orang Indonesia, sekitar 165 cm. Ekornya sepanjang tubuhnya, menciptakan panjang total sekitar tiga meter lebih.

Kepala Komodo memanjang, dengan mata kecil dan berwarna, serta mulut yang agak memanjang. Gigi yang panjang dan tajam melapisi rahangnya, sementara lidah berwarna kuning sering menjulur dan bercabang di tepiannya. Kulitnya bersisik dan keras, dengan pola yang indah, berwarna coklat hingga hitam dengan sentuhan keemasan. Lipatan kulit tampak di leher, ketiak depan, dan paha bagian belakang. Cakarnya yang tajam dan miring ke belakang digunakan untuk bertarung melawan mangsa.

Meskipun terkesan menyeramkan, Komodo memiliki keindahan pada sisiknya dan kekuatan yang mengesankan. Sebagai simbol kekayaan alam, perlindungan terhadap Komodo menjadi suatu keharusan.

  1. Aloe Vera (Lidah Buaya)

Lidah buaya, atau yang dikenal sebagai Aloe vera (Aloe barbadensis miller), merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di Benua Afrika. Tanaman ini tumbuh baik di lingkungan beriklim panas dan sering ditanam sebagai tanaman hias di pot atau pekarangan rumah.

Lidah buaya memiliki daun berbentuk runcing dengan pinggir yang bergerigi atau berduri kecil. Bintik-bintik tampak pada permukaan daun, dan panjangnya dapat mencapai 15-36 cm dengan lebar 2-6 cm. Bunga lidah buaya berwarna kuning kemerahan dengan panjang mencapai 60-90 cm.

Manfaat utama tanaman ini terletak pada gel dan getahnya. Kedua bahan tersebut sering digunakan dalam obat-obatan, terutama untuk perawatan kulit seperti luka bakar, iritasi, dan psoriasis. Lidah buaya juga digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka dan merawat rambut.

  1. Pohon Kelapa

Pohon kelapa (Cocos nucifera) atau dikenal sebagai pohon nyiur adalah tumbuhan palem berbatang tinggi yang menghasilkan buah yang tertutup sabut dan tempurung keras. Sebagai tumbuhan serbaguna, seluruh bagian pohon kelapa dimanfaatkan oleh manusia.

Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging, daging buah, air kelapa, dan lembaga. Pohon kelapa tersebar di pantai tropika di seluruh dunia dan diyakini memiliki manfaat menyembuhkan, seperti untuk TBC, luka bernanah, wasir, disentri, dan kolera. Batang pohonnya digunakan untuk membuat janur, pembungkus ketupat, dan keperluan lainnya.

Kelapa juga diyakini dapat mencegah gigi berlubang menurut para dokter gigi. Selain manfaat kesehatan, kelapa banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.

  1. Buah Jeruk

Jeruk adalah buah dari spesies citrus yang berasal dari Cina Selatan, India, dan Myanmar. Meskipun asalnya dari Asia, jeruk kini dibudidayakan secara luas di seluruh dunia, dengan Brasil sebagai produsen terbesar diikuti oleh Cina dan India.

Jeruk memiliki banyak jenis dengan karakteristik unik masing-masing. Sebagian besar mengandung vitamin C yang tinggi, mendukung kesehatan gusi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Jeruk tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga digunakan dalam berbagai hidangan dan minuman yang menyegarkan.

Jeruk, sebagai tumbuhan yang paling banyak dibudidayakan, memainkan peran penting dalam konsumsi global dan memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

  1. Sampah

Sampah merupakan hasil sisa yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sumber sampah dapat berasal dari alam, aktivitas manusia, konsumsi, tenaga nuklir, industri, dan pertambangan. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, jumlah sampah di Bumi terus bertambah, mencapai 11.330 ton per hari di Indonesia.

Jenis sampah dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, antara lain sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang dapat terurai secara alami.

Contoh sampah organik meliputi sisa makanan, sayuran, daun kering, dan bahan organik lainnya yang mudah terurai. Sampah organik ini dapat diolah menjadi kompos. Di sisi lain, sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit terurai atau bahkan tidak terurai.

Contoh sampah anorganik melibatkan bahan-bahan seperti plastik, kayu, kaca, dan logam. Industri rumahan sering melakukan daur ulang sampah anorganik untuk mengurangi jumlah sampah dan menciptakan peluang bisnis baru.

Sampah juga dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologinya menjadi sampah padat, cair, alam, konsumen, manusia, dan radioaktif. Sampah padat melibatkan berbagai jenis sampah rumah tangga, seperti sampah dapur, sampah kebun, plastik, logam, dan kaca.

Daur ulang juga dapat diterapkan pada sampah padat, terutama untuk sampah anorganik, yang dapat diolah kembali menjadi bahan baku oleh industri rumahan. Sampah cair mencakup sampah hitam dan sampah rumah tangga, yang masing-masing berasal dari toilet dan kegiatan dapur, kamar mandi, serta ruang cuci.

Sampah alam adalah jenis sampah yang dihasilkan oleh alam dan dapat terurai secara alami melalui proses daur ulang. Contoh sampah alam termasuk daun-daun kering hutan yang secara alami terurai menjadi tanah.

Kotoran adalah istilah yang merujuk pada produk pencernaan manusia seperti feses dan urin. Kotoran manusia dapat menjadi potensi penyakit karena dapat menjadi media perkembangan bagi virus dan bakteri.

Sampah konsumsi melibatkan sisa-sisa dari kegiatan konsumsi manusia yang dibuang ke tempat sampah. Saat ini, jumlah sampah konsumen belum melebihi jumlah sampah industri.

Sampah radioaktif merupakan hasil dari proses fusi dan fisi yang menghasilkan zat radioaktif seperti uranium dan thorium. Sampah radioaktif membawa risiko serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia karena dapat menghasilkan radiasi berbahaya. Oleh karena itu, sampah radioaktif harus dibuang di lokasi yang aman, seperti bekas tambang garam atau dasar laut yang tidak aktif.